Metode Pekerja Sosial Metode adalah metode yang umum dan lazim digunakan oleh para Pekerja Sosial, dalam membantu para lanjut usia (Lansia) dalam Panti Wredha (Jompo) sebagai Kliennya yang sedang menghadapi masalah, sehingga menimbulkan dampak negatif yang berpengaruh besar pada perubahan perilaku klien yang semula wajar kemudian menjadi tidak wajar, dikarenakan adanya gangguan dari dalam maupun dari luar diri Kliennya, sebagai berikut :
1. Pekerja Sosial dengan
Individu;
Yaitu suatu proses pelayanan
profesional yang diberikan oleh Pekerja Sosial kepada lansia sebagai Kliennya. adalah
klien yang mengalami permasalahan psikososial dan mengganggu peran sosialnya,
contohnya apabila Klien suka menyendiri, marah-marah tanpa sebab, kurang aktif
mengikuti kegiatan pelayanan di Panti, dan sebagainya.
Metode ini bertujuan untuk
membantu lanjut usia (lansia) dalam pemenuhan kebutuhan, menghadapi dan
membantu memecahkan masalahnya, serta dalam peningkatan kemampuan penyesusaian
diri dengan lingkungannya sehingga terjalin relasi sosial secara lebih effektif
dan effisien.
Adapun jenis metode pelayanan
yang diberikan Pekerja Sosial (Peksos) kepada lanjut usia dalam Panti sebagai
kliennya, sebagai berikut :
a. Intervensi
krisis;
Pelayanan ini diberikan kepada klien yang sedang menghadapi masalah
psikosial, dan berakibat terjadinya perubahan tingkah laku secara
tiba-tiba, sehubungan adanya masalah kondisi kesehatan, tingkah laku
klien itu sendiri atau adanya gangguan dari orang-orang di sekitarnya.
b. Pekerja Sosial berorientasi tugas;
Pelayanan ini diberikan untuk membantu klien dalam menghadapi
permasalahan relasi klien dengan lingkungannya yang kurang harmonis, yang
disebabkan oleh beberapa faktor kemungkinan, sebagai berikut : konflik
interpersonal, ketidak puasan atau relasi sosial, penampilan peranan, stress,
emosional yang bersifat reaktif, dan lain-lain permaslahan yang dihadapi klien.
c. Konseling.
Pelayanan ini diberikan kepada klien untuk membantu mengatasi masalah
klien yang sedang mengalami masalah, seperti : perasaan-perasaan yang menekan,
kesedihan, Depresi, dan sebagainya.
2. Pekerja,Sosial dengan Kelompok;
Yaitu proses pertolongan yang dilakukan oleh Pekerja Sosial (peksos) untuk membantu klien dalam mengatasi permasalahan psikosial yang sedang dialami klien dengan memanfaatkan hubungan kelompok sebagai media. Adapu Model-model kelompok yang digunakan Pekerja Sosial, sebagai berikut :
2.a. Terapi kelompok;
Terapi kelompok pada umumnya dilakukan dalam kelompok kecil, dengan
jumlah personal maksimal 5 (lima) orang dan yang memiliki masalah yang sama.
Saling tukar pengalaman antara anggota kelompok dipandang sebagai instrumen
untuk terjadinya perubahan yang diinginkan pada klien. Terapi ini digunakan
untuk memperbaiki tingkah laku klien yang menyimpang, atau penyimpangan
emosional yang menghambat fungsi sosialnya dari perilaku yang wajar menjadi
kurang wajar, contoh : tidak pernah mandi, tidak pernah berganti pakaian
sehingga berbau tidak sedap, dan sebagainya. Pelayanan terapi kelompok ini
sifat kegiatannya hanya sebagai penyembuhan.
2.b Konseling kelompok;
Dalam pelaksanaan kegiatan konseling kelompok ini, materi
kegiatannya lebih di fokuskan pada masalah klien yang sifatnya bisa disadari .
Upaya pemecahan dalamnya bersifat khusus dan jangka waktunya hanya pendek atau
singkat. Pada dasarnya konseling kelompok adalah konseling individual yang
dilaksanakan dalam suasana kelompok. Pelayanan konseling kelompoi ini, sifat
kegiatannya nya adalah pencegahan dan penyembuhan serta pengembangan.
2.c. Kelompok Swadaya.
Kelompok Swadaya memberikan alternatif pertolongan untuk memenuhi
kebutuhan kelompok lanjut usia tertentu yang tidak terpenuhi oleh kelompok profesional.
Kelompok ini merupakan sarana untuk berbagi pengalaman/permasalahan yang hampir
sama. Mereka saling memberikan dukungan untuk mengatasi stress dan saling
memberikan semangat untuk merubah diri ke arah kemajuan yang ingin dicapai.
3. Pekerja Sosial dengan masyarakat.
Yaitu suatu proses pertolongan profesional yang dilakukan oleh
Pekerja Sosial, dalam upaya untuk membantu masyarakat dalam memahami
permasalahan lanjut usia, sumber-sumber bantuan serta potensi yang ada, dengan
harapan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan permasalahan
lanjut usia di lingkungan mereka sendiri.
=====================
Penullis : BRAM
IRIANTO.
Email :
iriantobram5757@gmail.com
blog :
http://www.mylansia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar