Sebagai pekerja social (Peksos)yang bekerja di sebuah rumah Panti Lanjut Usia (Lansia/Jompo), tentunya harus bisa memahami betul bahwa salah satu tugas berat yang selalu menanti setiap harinya adalah membersihkan limbah yang bisa menimbulkan bau busuk atau bau yang tidak enak, seperti bau bangkai, atau bau-bauan yang sejenisnya.
Pada umumnya orang-orang akan menilai buruk atau jelek terhadap bau busuk,sedangkan bau yang enak, harum, wangi dan sedap akan di nilai baik atau positif, selain itu bau busuk yang menyengat hidung sangat mengganggu ketenangan dan ketentraman kejiwaan manusia disamping rasa mual yang ditimbulkannya, bahkan menurut ilmu kesehatan, bau busuk bisa merusak kesehatan jantung manusia.
Pada umumnya orang-orang akan menilai buruk atau jelek terhadap bau busuk,sedangkan bau yang enak, harum, wangi dan sedap akan di nilai baik atau positif, selain itu bau busuk yang menyengat hidung sangat mengganggu ketenangan dan ketentraman kejiwaan manusia disamping rasa mual yang ditimbulkannya, bahkan menurut ilmu kesehatan, bau busuk bisa merusak kesehatan jantung manusia.
Berhubung para penghuni rumah Panti adalah orang-orang yang sudah Lanjut Usia (Lansia/Jompo) produktif (Potensial) dan tidak produktif (non potensial), bahkan hampir 90% memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik, maka tentu saja mereka kurang mampu untuk ikut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dalam maupun luar asrama Panti.
Upaya yang perlu dilakukan adalah melaksanakan kerja bakti setiap hari, yaitu pagi dan sore, membersihkan seluruh ruangan yang ada di dalam asrama panti, ruang kamar tidur, ruang kamar mandi dan WC, ruang isolasi (ruang perawatan khusus), termasuk pula halaman asrama/wisma panti.
Perlunya dilakukan kegiatan kerja bakti secara rutin setiap hari, dengan maksud bahwa jangan sampai terjadi bila ada tamu yang datang berkunjung ke rumah panti, lalu terpaksa menutup hidung, merasakan mual-mual dan muntah, karena tidak tahan mencium aroma bau busuk, atau bau yang kurang sedap yang menyengat hidung.
Selain itu, bau busuk atau bau tak sedap bisa berdampak negative terhadap kesehatan seluruh klien Panti, karena kenyaman klien terganggu dan yang sakit bertambah sakit, dan para klien Panti menjadi merasa terhina atau kurang di hargai.
Secara umum, panti yang tidak mampu menjaga kebersihan lingkungan bahkan jika sampai menyebarkan bau aroma tak sedap, maka kasekuensinya bisa merusak “citra pelayanan dan perawatan kesehatan yang seharusnya menjadi salah satu program prioritas pelayanan”, contoh : banyaknya kritikan dari masyarakat, menurunnya jumlah pengunjung, dan sebagainya.
Meskipun kondisi lingkungan panti sudah terlihat baik dan bersih, namun untuk mewujudkan lingkungan yang tidak berbau atau supaya tetap aromanya wangi dan enak, maka harus di bantu dengan beberapa macam bahan kimia penghilang bau busuk, seperti : karbol, kapur barus, dan sebagainya.
Untuk mencapai tingkat kebersihan dan aroma wewangian yang maksimal, maka diperlukan persediaan bahan-bahan kimia dalam jumlah yang besar, kalau ingin aroma tak sedap mencapai area yang lebih luas.
Penyebab utama timbulnya bau busuk atau bau yang kurang sedap di lingkungan asrama panti, yaitu : limbah air seni dan kotoran manusia, meludah di lantai kamar, muntahan dari mulut, membuang sisa-sisa makanan di lantai, menyimpan makanan basah yang sudah kadaluarsa.
Semua penyimpangan perilaku tersebut bersumber dari perilaku para klien itu sendiri, karena hampir 90% klien panti dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, bahkan beberapa diantaranya memiliki kondisi fisik yang sudah melemah dan sudah tidak mampu bangun dari tempat tidur, sehingga pada akhirnya mereka terpaksa “buang air besar” (BAB) dan “air seni”, di tempat tidur.
Di sisi yang lain, sebagian besar dari klien panti memiliki kebiasaan buruk yang di bawa sebelum masuk panti, yaitu mengumpulkan berbagai macam barang bekas, sisa-sisa makanan, dan lain-lain, dan di simpan dalam ruang kamar tidur, bahkan banyak pula yang tidak terbiasa melakukan aktivitas bersih-bersih.
Kondisi yang demikian tersebut, tidak saja mengharuskan setiap hari membersihkan ruang kamar tidur, kamar mandi dan WC, dan halaman asrama/wisma Panti, tapi termasuk pula mencuci seprei kasur, sarung bantal, selimut, Pakaian, apalagi jika ada Klien (kelayan) Panti yang sedang menderita sakit.
Oleh karena itu, sangat disyukuri sekali, bahwa sekarang ini Panti Wredha “SULTAN FATAH”, Kabupaten Demak, telah memiliki beberapa tenaga pekerja social (peksos) yang luar biasa rajin, kerja keras, sabar dan tabah, dalam mengahadapi semua permasalahan di dalam Panti.
Saat ini panti tersebut sedang berusaha menyediakan mesin cuci yang berkapasitas besar, untuk mencuci sprei, selimut, dan lain-lain, serta termasuk menyediakan tenaga khusus yang bertugas mencuci dan menstrika (menggosok).
Sampai dengan saat sekarang ini kami masih tetap berharap, mudah-mudahan saja masih ada dukungan dari semua Dinas/Instansi/Lembaga Pemerintah maupun swasta serta masyakat yang berkenan membantu meningkatkan pelayanan panti, agar kedepannya bisa memberikan pelayanan yang lebih optimal.
===============Demak, 28 Maret 2012, Jam : 18.40 WIB
Salam hangat,
BRAM IRIANTO.
iriantobram5757@gmail.com
http://www.mylansia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar